MAKALAH
KELOMPOK
ANATOMI TUMBUHAN
AKAR, STRUKTUR UMUM, AKAR
PRIMER, AKAR SEKUNDER
Nama
kelompok :
1.
Paksi Renaldi (11320045)
2.
Vien Novita (11320053)
3.
Evi Lusiana Angraeni P (11320065)
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
TAHUN
2012
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum
Wr.Wb.
Puji syukur
penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena atas semua limpahan rahmat-Nya,
penulis mampu menyelesaikan makalah yang berjudul “Akar, Struktur Umum, akar
primer dan akar sekunder”.
Dalam
menyelesaikan karya tulis ini tidak sedikit rintangan yang kami hadapi. Untuk
itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen mata kuliah ANATOMI TUMBUHAN Yakni ibu Maulina
N.M.Si yang memberikan panduan sehingga mempermudah dalam menyusun tugas
ini. Selain itu, kepada teman-teman yang selalu memberikan motivasi kepada
penulis sehingga tugas kelompok ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Penulis
berharap, karya tulis ini dapat bermanfaat bagi semua orang yang membacanya.
Kami juga sepenuhnya menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan.
Wassalamualaikum
Wr.Wb.
Metro, September 2012
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman
Judul
Kata
pengantar......................................................................................................... i
Daftar Isi ....................................................................................................... ....... ii
BAB I. PENDAHULUAN
A.
LatarBelakang.......................................................................................... 1
B. Tujuan makalah................................................................................. 1
BAB. II PEMBAHASAN
A. Akar, Struktur
Umum................................................................................. 2
B. Akar Primer.............................................................................................. 3
C. Akar
sekunder.................................................................................... 5
BAB III.
PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................................. 8
B. Saran............................................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Semua tumbuhan berpembuluh (vaskular) mempunyai akar, karena akar
merupakan bagian bawah dari sumbu tanaman yang biasanya berkembang dibawah
permukaan tanah, tidak berklorofil dan mempunyai bulu akar yang uniseluler.
Meskipun ada juga akar yang berkembang diluar tanah bergantung dari fungsi akar
tersebut (Savitri, 2009).
Akar pertama pada tumbuhan berbiji berkembang dari meristem apeks
diujung akar embrio dalam biji yang berkecambah. Pada Gymnospermae dan dikotil,
akar tersebut berkembang dan membesar menjadi akar tunggang. Sedangkan pada
monokotil, akar primer tidak bertahan lama dalam kehidupan tanaman dan segera
mengering (Tjitrosomo, 1983).
Akar merupakan bagian bawah dari sumbu tanaman dan biasanya berkembang di bawah permukaan tanah, meskipun ada pula akar yang tumbuh di luar tanah. Akar pertama pada tumbuhan berbiji berkembang dari meristem apeks di ujung akar embrio dalam biji yang berkecambah. Akar embrio juga dinamakan radikula.
Pada gymnospermae dan dikotil, akar tersebut berkembang dan membesar menjadi akar primer dengan cabang yang berukuran yang lebih kecil. Sistem akar seperti itu disebut akar tunggang, Pada monokotil, akar primer tidak lama bertahan dalam kehidupan tanaman dan segera mongering. Dari dekat pangkalnya atau di dekatnya akan muncul akar baru yang di sebut akar tambahan atau akar adventif. Keseluruhan akar adventif seperti itu dinamakan susunan akar serabut.
Peristiwa utama pada awal pembentukkan akar adalah penyusun meristem apeksnya. Saat biji berkecambah, promeristem di ujung akar embrio membentuk akar primer. Sementara akar primer tumbuh, meristem apeks memperoleh bentuk tertentu.
Akar merupakan bagian bawah dari sumbu tanaman dan biasanya berkembang di bawah permukaan tanah, meskipun ada pula akar yang tumbuh di luar tanah. Akar pertama pada tumbuhan berbiji berkembang dari meristem apeks di ujung akar embrio dalam biji yang berkecambah. Akar embrio juga dinamakan radikula.
Pada gymnospermae dan dikotil, akar tersebut berkembang dan membesar menjadi akar primer dengan cabang yang berukuran yang lebih kecil. Sistem akar seperti itu disebut akar tunggang, Pada monokotil, akar primer tidak lama bertahan dalam kehidupan tanaman dan segera mongering. Dari dekat pangkalnya atau di dekatnya akan muncul akar baru yang di sebut akar tambahan atau akar adventif. Keseluruhan akar adventif seperti itu dinamakan susunan akar serabut.
Peristiwa utama pada awal pembentukkan akar adalah penyusun meristem apeksnya. Saat biji berkecambah, promeristem di ujung akar embrio membentuk akar primer. Sementara akar primer tumbuh, meristem apeks memperoleh bentuk tertentu.
B.
Tujuan
Berikut merupakan tujuan dari pembuatan
makalah ini :
1.
Mengetahui Struktur umum akar, akar primer, dan akar sekunder.
2.
Mengetahui perbedaan antara akar primer dan akar sekunder
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Akar
Struktur dan Fungsi Akar Pada Tumbuhan
Akar
adalah bagian dari tumbuhan yang ada di dalam tanah atau substrat.:
Struktur Morfologi
1. Batang akar
2. Rambut akar, untuk memperluas daerah
penyerapan air dan mineral
3. Ujung akar, sebagai daerah meristematik
yang sel-selnya selalu aktif membelah
4. Kaliptra / Tudung akar, sebagai pelindung
dari ujung akar dari kerusakan mekanis ketika menembus tanah
Struktur Anatomi
1.
Dari
lapisan luar ke dalam
2.
Jaringan
Epidermis, terdiri dari sel selapis, tipis, rapat, dan mudah dilalui air
3.
Jaringan
Korteks, terdiri dari sel beberapa lapis, berdinding tipis, berfungsi sebagai
penyimpan cadangan makanan
4.
Jaringan
Endodermis, terdiri dari sel selapis, tebal, sulit dilalui air (selektif
5.
Stele,
terdiri dari xylem dan floem
Fungsi
akar :
1.
Menyerap air
dan garam-garam mineral
2.
Memperkokoh
tegaknya tanaman
3.
Alat respirasi
4.
Penyimpan
cadangan makanan
5.
Alat
perkembangbiakan vegetatif
6.
Mengangkut
air dan zat-zat makanan yang sudah diserap ke tempat-tempat pada tubuh tumbuhan
yang memerlukan.
B.
Akar
Primer
Akar primer adalah akar yang terus tumbuh membesar dan
memanjang, akar ini akan menjadi akar pokok yang menopang. Akar primer sering
juga disebut dengan akar tunggang dan akar lembaga.
Akar dalam tumbuhan memiliki fungsi dasar,
diantaranya:
1. Merambatkan
tunbuhan dalam tanah
2. Menyerap air
dan mineral dari tanah
3. Menyalurkan bahan-bahan
4. Organ
penyimpan makanan cadangan
Struktur
akar primer
Struktur dan
perkembangan akar dalam banyak hal mirip dengan pertumbuhan pada batang. Jika
pada batang ada pertumbuhan primer dan sekunder begitupun dengan akar.
Pertumbuhan primer pada akar dikotil menyebabkan akar tersebut tumbuh memanjang
masuk kedalam tanah. Sedangkan pertumbuhan sekunder pada akar dikotil terdapat
cambium yang menyebabkan pembesaran diameter.
Pertumbuhan
primer pada akar tergantung pada akar bagian ujung dimana bagian itu
dikelilingi oleh sel yang berbentuk tudung dan dinamakan tudung akar.
Pada waktu
akar menembus partikel-partikel yang ada didalam tanah. Ujung akar dilindungi
oleh tudung akar terhadap kerusakan mekanis. Pada kebanyakan tumbuhan dikotil,
baik epidermis akar maupun tudung akar berasal dari lapisan paling luar sel-sel
meristem ujung.
Pada
jaringan muda tumbuhan dikotil perkembangan akar melibatkan perkembangan
sel-sel yang khusus dan tidak terdiferensiasi menjadi sel-sel matang serta
sel-sel khusus yang memainkan berbagai peranan dalam kegiatan-kegiatan akar.
Ada 3 daerah utama yang berperan penting pada daerah pematangan, yaitu :
silinder pembuluh, korteks, dan epidermis. Ditengah-tengah akar terdapat
silinder pembuluh yang dibangun oleh jaringan pembuluh bersama-sama parenkim.
Sel-sel xylem yang berdinding tebal berfungsi menyalurkan air dan mineral.
Sedangkan sel-sel floem berfungsi menyalurkan bahan makanan. Sel-sel xylem primer
pada tumbuhan dikotil membentuk jejari yang berpusat ditengah-tengah dan
berjumlah 2-4. Sedangkan sel-sel floem primer berserakan dalam kelompok
diantara jejaring tadi. Pada kebanyakan dikotil, sel-sel yang tepat ditengahnya
akan berkembang menjadi xylem.
Bagian – bagian Akar Primer
a. Tudung Akar
Tudung akar terdapat di ujung akar dan melindungi
promeristem akar serta membantu penembusan tanah oleh akar, terdiri atas sel
hidup yang sering mengandung pati. Tudung akar berkembang terus menerus. Sel
paling luar mati, terpisah dari yang lain dan hancur, lalu digantikan oleh sel
baru yang dibentuk oleh pemula.
b. Epidermis
Sel epidermis akar berdinding tipis dan biasanya tanpa
kutikula. Namun, kadang-kadang dinding sel paling luar berkutikula. Ciri khas
akar adalah adanya rambut akar yang teradaptasi untuk menyerap airdan garam
tanah. Rambut akar adalah sel epidermis yang memanjang ke luar, tegak lurus
permukaan akar, dan berbentuk tabung.
c. Korteks akar
Pada umunya korteks terdiri dari sel
parenkim. Pada sejumlah besar monokotil yang tidak melepaskan korteksnya semasa
akar masih hidup, banyak sklerenkim dibentuk. Sel korteks biasanya besar dan
bervakuola besar. Plastid didalamnya menghimpun pati. Lapisan paling dalam
berkembang menjadi endodermis dan satu atau beberapa lapisan korteks paling
luar dapat berkembang menjadi eksodermis.
d. Eksodermis
Pada sejumlah besar tumbuhan, dinding sel pada lapisan
sel terluar korteks akan membentuk gabus, sehingga terjadi jaringan pelindung
baru, yakni eksodermis yang akan menggantikan epidermis. Struktur dan sifat
sitokimiawi sel eksodermis mirip sel endodermis. Dinding primer dilapisi oleh
suberin dan lapisan itu dilapisi lagi oleh selulosa. Lignin juga dapat
ditemukan. Sel eksodermis mengandung protoplas hidup ketika dewasa.
e. Endodermis
Di daerah akar yang digunakan untuk penyerapan,
dinding sel endodermis mengandung selapis suberin di dinding antiklinalnya,
yakni pada dinding radial dan melintang. Rampingnya lapisan itu menyebabkannya
diberi nama pita, dan dibubuhi nama caspary. Pita tersebut
merupakan kesatuan antara lamella tengah dan dinding primer, tempat suberin dan
lignin tersimpan. Jika sel terplasmolisis, maka protoplas melepaskan diri dari
dinding, namun tetap melekat pada pitacaspary.
f. Silinder
Pembuluh
Silinder pembuluh terdiri dari jaringan pembuluh
dengan satu atau beberapa lapisan sel di sebelah luarnya, yaitu perisikel. Jika
bagian tengah tidak ditempati jaringan pembuluh, maka bagian itu diisi oleh
parenkim empulur di bagian dalam, perisikel langsung berbatasan dengan protofloem
dan protoxilem. Perisikel dapat mempertahankan sifat meristematiknya di
dalamnya terbentuk akar lateral, felogen, dan sebagian dari cambium pembuluh.
C. AKAR
SEKUNDER
Akar sekunder adalah akar yang
tumbuh dari akar lain, atau bisa disebut akar cabang. Pertumbuhan sekunder
bersifat khas bagi akar-akar tumbuhan dikotil. Pertumbuhan
sekunder dijumpai di khas pada akar Gymnospermae dan Dicotyledoneae. Akar
Monocotyledoneae biasanya tidak mengalami pertumbuhan sekunder.
Struktur
akar sekunder
Apabila pertumbuhan sekunder
dimulai, pertama timbul cambium di dalam parenkim diantara jejaring xylem
primer dan didalam floem primer. Cambium akan membentuk xylem sekunder dan
floem sekunder keluar. Kemudian, cambium itu diperluas secara lateral karena diferensiasi
inisial cambium didalam perisikel sekeliling ujung jejaring xylem dan juga
mulai membentuk tenunan sekunder. Kemudian cambium membentuk daerah melingkar
didalamnya terdapat xylem sekunder yang secara menyeluruh menyelubungi xylem
primer. Floem primer dan endodermis biasanya hancur karena tekanan tenunan yang
tumbuh didalamnya.
Pada
awalnya, kambium pembuluh berbentuk pita yang jumlahnya tergantung tipe akar.
Pada akar diark terdapat dua pita, pada akar triark terdapat akar tiga pita,
dan seterusnya. Sel perisiklus yang terdapat di luar daerah xilem juga menjadi
aktif seperti kambium. Selanjutnya, kambium melengkapi lingkaran dengan xilem
sebagai pusatnya. Penampang melintang kambium pada perkembangan awal berbentuk
oval, pada akar diark, segi tiga pada akar triark, dan pada akar poliark
membentuk segi banyak. Kambium berbatasan dengan permukaan dalam floem yang
berfungsi membentuk xilem sekunder ke arah dalam dan fleom sekunder ke arah
luar. Kambium menghasilkan xilem dan floem dengan membelah perinkin dan
antiklin sehingga lingkaran akar bertambah besar.
Pembentukan
periderm mengikuti pertumbuhan pembuluh sekunder. Sel
perisiklus terus membelah secara perinkin dan antiklin. Pembelahan perinklin
menyebabkan peningkatan jumlah lapisan perisiklus. Peningkatan ketebalan
jaringan pembuluh dan perisiklus menekan korteks ke arah luar sehingga korteks
menjadi pecah. Felogen di luar perisiklus akan membentuk felem ke arah luar dan
feloderm ke arah dalam. Pada akar tumbuhan menahun (perennial), keaktifan kambium
pembuluh dan felogen terus terjadi sepanjang tahun. Perkembangan akar, seperti
halnya pada batang, juga akan membentuk ritidom. Pada tumbuhan Dikotil
menerna, misalnya pada Medicago sativa, xilem sekunder terdiri atas pembuluh
dengan penebalan dinding menganak tangga dan memata jala. Pembuluh ini juga
mengandung serabut dan sel parenkim. Floem berisi pembuluh dengan sel
pengiring, serabut, dan sel parenklim. Floem di bagian luar hanya berisi
serabut dan parenkim; pembuluh yang tua akan rusak. Floem akan menyatu dengan
parenkim di dalam periderm kecuali apabila terrdapat serabut. Gabus merupakan
turunan felogen yang berfungsi sebagai jaringan pelindung. Pertumbuhan sekunder
pada berbagai tumbuhan Dikotil menerna berbeda.
Pada akar
tumbuhan berkayu, jaringan pembuluh biasanya mempunyai banyak sel dengan
dinding sekunder yang mengandung lignin. Akar Gymnospermae mempunyai tipe
tumbuhan sekunder yang sama dengan akar tumbuhan Dicotyledoneae. Namun,
terdapat perbedaan histologi antara akar dan batang. Pada akar, takaran unsur
dengan dinding sekunder berlignin lebih kecil dibandingkan pada kayu dan kulit
kayu, tetapi proporsi jaringan parenkim lebih besar. Penelitian pada kayu
Plantanus menunjukkan bahwa kayu dan akar secara filogenetik lebih primitif
daripada batang.
Bagian-bagian
Akar Sekunder
- Pembentukan jaringan pembuluh sekunder oleh kambium
Awal mula perkembangan kambium
pembuluh adalah dengan pembelahan sel prokambium di antara floem primer dan
xilem primer yang belum terdiferensiasi. Kambium berupa silinder dengan tepi
luar yang bergelombang ini mempunyai aktivitas yang berbeda; di bagian dalam
floem, cambium menghasilkan xylem lebih cepat dibandingkan dengan di tempat
lain. Di tempat tersebut, cambium lebih cepat terdorong ke luar dan akhirnya
diperoleh silinder yang bertepi rata. Kambium akan membentuk sel xylem kea rah
dalam dan sel floem ke arah luar, namun pada umumnya frekuensi pembentukan
xylem lebih besar dibandingkan dengan sel floem Hal itulah yang menyebabakan
xylem sekunder lebih tebal dari pada floem sekunder.
- Pembentukan periderm oleh felogen.
Pembentukan periderm mengikuti aktivitas kambium
pembuluh dan biasanya mulai dibentuk pertama kali dalam perisikel.Pada tumbuhan
perenial, keaktifan cambium akar akan diiringi keaktifan peridem dalam waktu
yang lama. Periderm yang telah dibentuk tidak akan bertahan lama karena volume
dari sel baru yang ada disebelah dalam makin besar, dan akhirnya periderm baru
dibentuk dibawahnya. Hal itu dapat belangsung berulang kali hinggadi peroleh
ritidom.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1.
Struktur umum anatomi
akar dari luar ke dalam adalah epidermis, korteks, endodermis dan stele
(xylem,floem).
o Akar primer
adalah akar yang terus tumbuh membesar dan memanjang, akar ini akan menjadi
akar pokok yang menopang. Akar primer sering juga disebut dengan akar tunggang
dan akar lembaga.
o Akar
sekunder adalah akar yang tumbuh dari akar lain, atau akar cabang. Pertumbuhan sekunder dijumpai di khas pada akar Gymnospermae dan
Dicotyledoneae.
2.
Perbedaan akar primer dan akar
sekunder
Pertumbuhan
primer pada akar dikotil menyebabkan akar tersebut tumbuh memanjang masuk
kedalam tanah. Sedangkan pertumbuhan sekunder pada akar dikotil terdapat
cambium yang menyebabkan pembesaran diameter.
B. SARAN
Dalam
makalah yang kami buat terdapat pengertian akar primer dan akar sekunder,
dengan struktur umumnya serta dapat dilihat perbedaan akar primer dan sekunder
tersebut. Tapi kami mohon maaf apabila terdapat kekurangan informasi dalam
makalah ini, karena topik yang dibahas hanya seputar itu yang sesuai judul
makalah. Dan penulis juga bersedia apabila ada yang menambahkan informasi
tentang akar beserta strukturnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://dieena.wordpress.com/2012/05/28/struktur-perkembangan-tumbuhan-ii-4/
http://struktur-primer-dan-sekunder-akar.html
http://nanang-yuliyanto-Akar-Tanaman.htm
http://akar-1.html
Tjitrosomo,
Siti Sutarmi., (1983), Botani Umum
2, Bandung: penerbit ANGKASA
Bandung
Nugroho, L.
Hartanto dkk,(2010), Struktur
& Perkembangan Tumbuhan, Jakarta:
Penebar Swadaya
Estiti,B
Hidayat, (1995), Anatomi
Tumbuhan Berbiji, Bandung:
Penerbit ITB
Bandung